PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK DENGAN CARA SEDERHANA DAN PEMANFAATAN HEWAN PENGURAI DI WILAYAH RW 5, KELURAHAN TUGUREJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG
Zaki Faqih (218209)
Kelas XII MIPA 4, Nomor Absen 36, SMAN 13 Semarang
Jalan Rowo, Semanding, Wonolopo, Kec. Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah 50215
Pembimbing : Ibu Eka Winarni S. Pd.
Abstrak
Limbah domestik adalah segala sisa sampah dan buangan dari kegiatan rumah tangga maupun perkantoran. Tidak ada hari tanpa limbah domestik karena pada dasarnya selalu ada kegiatan rumah tangga. Sayangnya, limbah domestik cenderung masih sulit dikelola dengan tetap dan kerap menimbulkan dampak negatif. Bagaimanapun, limbah domestik merupakan sisa buangan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sanitasi manusia yang rutin, baik berbentuk padat maupun cair, yang mengandung bahan kimia. Bahan-bahan kimia ini memberi dampak yang kurang baik bahkan bisa menjadi sangat berbahaya apabila tidak terkelola baik. Setidaknya, ada dua sektor yang sangat terdampak limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik. Sektor yang pertama adalah sektor lingkungan dan yang kedua adalah sektor kesehatan. Dengan kata lain, dampak dari limbah domestik ini akan berpengaruh pada kehidupan kita semua. Sehingga diperlukan pengolahan limbah domestik agar tidak mencemari lingkungan sekitar, dan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai representatif dari pemeliharaan lingkungan sekitar.
Kata kunci : limbah domestik; sampah; bahan kimia; dampak; lingkungan
Abstract
Domestic waste is all remaining rubbish and waste from household and office activities. There is no day without domestic waste because basically there are always household activities. Unfortunately, domestic waste tends to be difficult to manage consistently and often causes negative impacts. However, domestic waste is waste from household activities and routine human sanitation activities, both in solid and liquid form, which contains chemicals. These chemicals have an unfavorable impact and can even be very dangerous if not managed properly. At least, there are two sectors that are greatly affected by domestic waste that is not managed properly. The first sector is the environmental sector and the second is the health sector. In other words, the impact of domestic waste will affect all of our lives. So it is necessary to process domestic waste so that it does not pollute the surrounding environment, and can be carried out in daily life as a representative of maintaining the surrounding environment.
Key words: domestic waste; rubbish; chemical material; impact; environment
1. Pendahuluan
Sebagian besar sampah dan limbah tersebut disumbang oleh sampah dan limbah domestik. Persentasenya mencapai hampir 50 persen. Limbah domestik adalah segala sisa sampah dan buangan dari kegiatan rumah tangga maupun perkantoran. Tidak ada hari tanpa limbah domestik karena pada dasarnya selalu ada kegiatan rumah tangga. Sayangnya, limbah domestik cenderung masih sulit dikelola dengan tetap dan kerap menimbulkan dampak negatif. Sampah padat merupakan material bahan buangan dari segala aktivitas manusia yang berwujud padat. Menurut Widyaningrum et al., sampah padat adalah bahan buangan yang berwujud padat dapat terdiri dari berbagai sampah organik, sampah anorganik, dan sampah spesifik.
Lihat dokumentasi lengkap :
https://www.instagram.com/reel/CyZ3t_uBLJA/?igshid=MW9zbDVudzYxZnRocg==
Sudah banyak pemanfaatan limbah domestik yang dilakukan oleh masing-masing rumah tangga, tetapi masih banyak juga yang menganggap pengolahan limbah dinilai tidak ada manfaatnya dan lebih baik limbah domestik hanya dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Ini tentunya akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar dalam jangka yang panjang. Berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah, berpengaruh dengan membludaknya limbah di TPA yang sudah tidak lagi bisa menampung sampah terus menerus karena overload.
Maka, diperlukan gerakan dan kerjasama sinergi antara semua lapisan pemerintah dan lapisan masyarakat mengenai pengolahan limbah domestik agar memaksimalkan optimalisasi dampak yang positif untuk lingkungan sekitar.
Penelitian ini bertujuan untuk pengetahuan mengenai pengolahan limbah domestik di skala rumah tangga yang nantinya berdampak besar untuk lingkungan dalam jangka panjang.
2. Pemaparan Pengolahan Limbah Domestik
Dalam pengolahan limbah domestik di skala rumah tangga sangat sederhana dan hanya menggunakan peralatan dan bahan yang sederhana. Walaupun pengolahan ini hanya dilakukan dengan sederhana tetapi, dampak yang diberikan cukup besar untuk keberlangsungan lingkungan sekitar. Ada beberapa jenis limbah domestik dan pengelolaan yang berbeda-beda di tiap jenisnya.
Limbah domestik terbagi menjadi dua golongan besar, dibedakan dari segi bentuk limbah yang dihasilkan.
• Limbah cair
Sesuai namanya, limbah cair domestik merupakan sisa buangan berbentuk cairan yang berasal dari berbagai kegiatan ataupun kebutuhan sehari-hari manusia. Contoh dari bentuk limbah cair pun sangat banyak, mulai dari air bekas mencuci piring, air bekas mencuci baju, sisa makanan berwujud cair, sampai pada sisa air bekas Anda dan keluarga mandi.
Berbagai sisa buangan kegiatan tersebut mengandung bahan kimia yang tidak bersahabat bagi lingkungan dan bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia. Pasalnya, berbagai limbah cair tersebut merupakan residu sabun mandi, detergen, dan juga minyak goreng.
Pengolahan yang tepat untuk minyak goreng bekas atau minyak jelantah yaitu dengan mengumpulkan menjadi satu wadah botol air mineral bekas yang kemudian dapat dijual di bank pengelolaan sampah kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
• Limbah padat
Limbah padat adalah beragam sisa barang atau bahan yang tidak habis atau tidak dibutuhkan lagi. Limbah padat domestik cenderung lebih terlihat mengotori lingkungan karena dimensinya yang lebih besar dibandingkan dengan limbah cair. Limbah padat juga yang lebih sering diklasifikasikan sebagai sampah domestik. Jenis limbah domestik yang satu ini pun bisa dibagi lagi berdasarkan kemampuannya untuk didaur ulang.
Untuk pengelolaan limbah padat dengan cara mengumpulkan semua limbah padat kemudian dipilah-pilah sesuai jenis sampahnya. Kemudian di kumpulan ke bank sampah domestik RT setempat yang kemudian akan disetorkan dan dijual ke bank limbah Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang yang nantinya akan diolah lebih lanjut menjadikan kerajinan tangan dan barang bermanfaat lainnya yang bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi.
• Limbah organik
Setiap kali memasak, Anda pasti menghasilkan limbah organik karena selalu ada sisa sayuran ataupun sampah dari bumbu yang tidak bisa digunakan untuk memasak. Pada saat Anda makan pun, limbah domestik dapat berasal dari sisa nasi sampai tulang-tulang protein hewani.
Limbah organik sendiri merupakan jenis limbah padat domestik yang bisa membusuk dan terurai dengan sendirinya. Bisa dibilang bahwa jenis limbah organik cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis limbah lainnya.
Pengolahan limbah organik ada beberapa macam seperti jenis limbah organik kulit buah buahan bisa dijadikan untuk ecoenzim yang dapat dikelola dengan fermentasi pencampuran kulit buah, gula Jawa, dan beberapa komponen lainnya yang dapat menimbulkan wangi yang harum.
Pengelolaan limbah organik untuk limbah sayur sayuran tidak terpakai dan sisa sisa daun dapat diolah dan dijadikan kompos untuk media penyuburan media tanaman. Yang pastinya sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Untuk pengolahan limbah organik sisa sisa makanan yang sudah tidak layak dikonsumsi warga menerapkan pengolahan dengan menggunakan media maggot atau larva lalat baik yang berperan sebagai pengurai makanan. Dengan demikian semua limbah makanan sisa tidak terbuang sia-sia dan dapat diuraikan sangat cepat oleh maggot tersebut.
• Limbah anorganik
Berbeda dengan limbah organik yang bisa membusuk dengan sendirinya dan juga terurai lebih cepat, limbah anorganik cenderung lebih merusak lingkungan karena sulit untuk membusuk dan terurai. Kemampuan limbah anorganik untuk terurai dengan sendirinya bahkan dapat mencapai hingga ribuan tahun. Contoh dari limbah anorganik yaitu sampah plastik.
Limbah anorganik domestik tentu saja sangat mudah ditemukan. Kantong plastik bekas membeli sayuran atau buah-buahan dapat menjadi limbah anorganik ketika Anda buang. Bekas kemasan sabun cuci piring sampai detergen pun merupakan jenis limbah anorganik yang bisa menjadi sangat berbahaya bagi lingkungan apabila tidak terkelola dengan baik.
Pengelolaan limbah domestik anorganik bisa dipisahkan melalui jenis-jenisnya seperti jenis botol bekas, jenis kardus, jenis koran, dan jenis-jenis yang lain dikelompokkan. Kemudian diikat menjadi satu dan disetorkan ke bank limbah RT setempat yang nantinya disetorkan ke bank limbah Keluarga Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pembuatan barang-barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi seperti, dibuatkan tas dari bungkus minuman sachet, dibuatkan tas dari tutup botol mineral yang dirangkai sedemikian rupa, dan masih banyak lagi barang yang lainnya. Biasanya pihak bank limbah setempat akan menghargai sampah pilihan dengan harga yang sudah ditentukan.
3. Hasil dan Pembahasan
Dengan tanpa adanya pengelolaan limbah domestik yang dirancang sedemikian rupa dapat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar misalnya, Lingkungan hidup merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari adanya limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik. Pasalnya, pembuangan limbah domestik berjenis limbah cair maupun limbah padat bisa menyebabkan perubahan lingkungan yang juga berpengaruh pada kondisi ekosistem yang ada di lingkungan tersebut.
Kandungan bahan kimia yang ada pada detergen maupun residu dari berbagai jenis sabun lainnya ternyata dapat berpengaruh pada tingkat keasaman tanah alias pH tanah. Ketika tingkat keasaman berubah, kesuburan tanah pun bisa ikut berubah. Hal ini terjadi karena tingkat keasaman sangat berpengaruh pada penyerapan unsur hara di dalam tanah. Dampak ini bisa terjadi apabila limbah domestik terbuang atau mengenai permukaan tanah.
Kawasan yang pengelolaan limbah domestiknya sangat buruk dapat menjadi pembunuh bagi populasi yang tinggal di lingkungan tersebut. Tidak hanya berdampak pada manusia, limbah domestik juga sangat mungkin untuk membunuh hewan maupun tanaman. Hal tersebut dapat terjadi ketika kandungan kimia pada limbah domestik dimakan oleh hewan. Hewan bisa mati karena kandungan kimia tersebut bersifat racun bagi mereka. Begitu juga apabila limbah domestik tersebut terserap dalam jumlah banyak ke dalam tanah. Tingkat kesuburan dan keasaman tanah menjadi berubah yang menyebabkan tanaman menjadi sulit tumbuh dengan baik seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.
Limbah domestik adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan bahan kimia yang tidak sedikit jumlahnya. Jika bahan kimia ini terpapar di air, seperti sungai atau danau, kualitas badan air tersebut akan berubah ke arah yang negatif lantaran paparan bahan kimia dalam jumlah banyak di badan air bisa mengurangi kadar oksigen dalam air. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang panjang, kadar oksigen yang terus berkurang akan merusak ekosistem di badan air secara keseluruhan. Ikan-ikan yang sebelumnya menjadi sumber pencaharian dan makanan warga sekitar yang tinggal di dekat badan.
Paparan kimia yang bersumber dari limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik pada akhirnya juga akan berimbas pada kesehatan manusia. Tidak jarang masyarakat yang hidup di sekitar kawasan yang pengelolaan limbah domestik yang buruk lebih rentan terkena gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh limbah cair dan juga limbah padat. Di antara kedua jenis limbah domestik tersebut, dampak limbah padat akan semakin terasa ketika membusuk. Penyebabnya adalah karena jenis limbah domestik yang satu ini akan menghasilkan gas beracun, seperti amonia, metana, ataupun asam sulfat ketika mengalami proses pembusukan.
4. Kesimpulan
Limbah domestik sangat harus dikelola dengan baik agar tidak berdampak buruk pada keberlangsungan ekosistem lingkungan sekitar. Dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang baik seperti pemilahan sampah, pembuatan ecoenzim, pembuatan pupuk kompos, dan pemanfaatan maggot merupakan cara yang tepat untuk pengelolaan limbah domestik. Semua pengelolaan limbah domestik juga harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada agar memperoleh hasil yang maksimal dan tentunya dampak yang positif untuk lingkungan sekitar.
5. Ucapan Terimakasih
Terimakasih diucapkan kepada Ibu Eka Winarni S. Pd. Yang telah membimbing saya dalam pembuatan artikel ilmiah ini. Terimakasih untuk warga RT 1 RW 5, Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang yang telah bersedia dianalisis bagaimana pengolahan limbah domestik dalam skala rumah tangga.
6. Daftar Pustaka
Apa itu Limbah Domestik dan seperti Apa Contohnya?, https://www.cleanipedia.com/id/
Pengertian Limbah Domestik dan Contoh Limbah Domestik https://www.gramedia.com/literasi/limbah-domestik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar